Tuesday, January 13, 2015
the soccer school indonesia
soccer school indonesia ... Order bola adalah unsur terbesar yang menghasilkan perbedaan sempang pemain yang layak, indah dan gede. Tersedia lebih untuk order bola daripada sekedar menghentikan bola. Namun, di sisi yang lain, bumi internasional melihat bahwa Indonesia merupakan negara yang lemah di menangani hak-hak pemain sepak bola profesionalnya. “FIFPro serta APPI sangat prihatin melihat kurangnya komitmen PSSI terhadap prinsip-prinsip tata kelola yang baik, pemenuhan hak serta kesejahteraan pemain sepak bola profesional di Indonesia. Indonesia sudah meratifikasi dekralasi ILO (International Labour Organization).
Oleh karena itu, selayaknya para pemain sepak bola di Indonesia berhak untuk mendapatkan perlindungan dari deklarasi tersebut, ” kata Wakil Presiden FIFPro yang juga menjabat sebagai Ketua FIFPro Bagian Asia Brendan Schwab, satu organisasi pesepak bola bumi di. Hotel Mulia, Jakarta, Selasa (6/5). Schwab mengatakan, mata sepakbola dunia ketika ini sedang tertuju pada Indonesia. Lebih lanjut, Schwab menjelaskan, kedatangannya di Indonesia dalam acara 'International Legal Conference' hari tersebut di Hotel Mulia, Jakarta, khusus untuk mengkaji pengalaman-pengalaman para pemain sepak bola di bumi dalam menggunakan Undang-Undang (UU) ketenagakerjaan.
Tak hanya itu, Schwab juga akan melakukan lobi untuk sekolah sepak bola perubahan regulasi di upaya menangani pemain dan memajukan industri sepak bola. Klub-klub Indonesia, selaku entitas yang mempekerjakan para pemain seharusnya tunduk di dalam UU ketenagakerjaan Indonesia. Menurutnya, apa yang dilakukan para pemain sepak bola Brasil dengan 'Hukum Pele' alias (peraturan sepak bola di Brasil yang menyatakan, liga profesional tidak diatur oleh federasi, pemain berpunya di dalam undang-undang tenaga kerja khusus atlet dan pengaturan baru mengenai pembayaran pajak klub sepak bola) patut ditiru. Karena 'Hukum Pele' tidak hanya menghasilkan pemain memahami hak-haknya tetapi juga memajukan tata kelola sepak bola Hal senada juga disampaikan oleh Wakil Ketua FIFPro Asia Takuya Yamazaki.
Dia menjelaskan, sepak bola Indonesia mampu maju jakarta football academy kalau dibarengi pembinaan yang baik serta itikad untuk melestarikan terpenuhinya hak-hak profesional serta kesejahteraan pemain. Dia mencoba mengumpamakan dengan negara beda seperti, Inggris, Spanyol, Brasil, Jepang, serta Australia. Dimana negara-negara ini, sepak bolanya begitu maju dan ada asosiasi pemain yang memiliki regulasi serta kesepakatan yang jelas dengan pihak-pihak terkait untuk menjamin karier yang stabil bagi para pemain. "Indonesia mesti mau mengacu di dalam negara-negara yang sepak bolanya maju, " kata Tayuka.
Labels:
the soccer school
Subscribe to:
Post Comments (Atom)

No comments:
Post a Comment